"Kayu Ajaib"
Di sebuah desa yang bernama Desa Cadas, ada pemuda yang kurus dan sedikit tampan. Dia mempunyai dua orang teman yang bernama Paidi dengan perawakan gemuk pendek dan Paimen dengan badan tinggi kurus. Umur mereka sekitar 20 tahunan. Di desa tersebut mreka sangat di kenal oleh warga sekitar karena tingkah lakunya yang konyol, lucu dan setiap hari mereka bermain bersama. Desa Cadas berada dekat dengan hutan lebat yang berada di belakang desa. Maka tak jarang di warganya banyak yang mengandalkan kayu bakar sebagai alat untuk memasak, tak terkecuali keluarga Paijo, Paidi dan Paimen.
Suatu pagi Paijo kehabisan kayu bakar dirumahnya, dia berencana mengajak dua temennya tersebut untuk mencari kayu bakar di hutan. Pergilah Paijo ke rumah Pardi lebih dulu dengan membawa sabit.
" Di paidi , paijo memanggil dari luar rumah. Tak berapa lama Paidi keluar rumah.
" Ada pa Jo pagi-pagi sudah manggil2 ke rumah ?
" Iniloh Di, Di rumahku kan kehabisan kayu bakar, nah aku ingat kemarin kamu juga bilang kalau kayu bakar di rumahmu juga mau habis. Maka itu aku ke rumah kamu untuk ngajak kamu nyari kayu bakar ke hutan sana.
" Oke kalau begitu Jo kita lest go, tapi aku mau ganti baju dulu ya....
" Tak tunggu di rumahnya Paimen ya, aku mau ngajak dia juga biar tambah rame
Setelah sampai di rumah Paimen, ternyata Paijo mendapati Paimen masih tidur ngorok ( maklum cuaca pagi itu sangat dingin). Men , Men... Paijo membangunin Paimen tapi belum bangun - bangun juga.. akhirnya Paijo berinisiatif mengambil air sekaling dan menyiramkannya ke muka Paimen.
" Paimen kaget dan bilang 'banjir-banjir" gak tahu kalau ada Paijo yang nyiram air tadi.
" Melihat Paimen kaget, Paijo malah ketawa sendirian' hhhhh...dimana da banjir Men?..
" Walah kamu to Jo yang nyiram aku tadi? lagi enak-enak mimpi , kamu ganggu....hemmmm asem
" Kamu sih Men di bangunin dari tadi tidak bangun-bangun, ya terpaksa deh pake cara ini
" Ada apa pagi2 kamu ke sini Jo?
" Begini Men, aku mau ngajak kamu mencari kayu bakar di hutan, bentar lagi Paidi juga datang kesini
" Wah kebetulan di rumahku juga dari kemarin malam habis kayunya, yaudah kamu tunggu di luar dulu..aku mau mengambil sabit di belakang.
lima menit kemudian Paidi datang. Gimana Jo, paidi mau di ajak cari kayu bakar? Iya mau Di, masih ngambil sabit Paimen di belakang. Paimen keluar, Eh Paidi juga sudah datang , ayo kalau begitu kita berangkat , keburu siang.. Mereka bertiga berangkat ke hutan sambil membawa sabit masing2.
Setelah berjalan sekitar satu jam , mereka sudah mulai memasuki kawasan hutan yang banyak pepohonannya.
" Paijo mengeluarkan sabitnya dan mulai mencari dan mengumpulkan kayu bakar.
" Paidi masih duduk melihat Paijo yang mengumpulkan kayu tadi, sementara Paimen memanjat ranting pohon yang sudah tua.
" Paijo berkata pada Paidi" Di ayo buruan kumpulkan kayu juga, ntar keburu panas cuacanya.
" Iya Jo, Aku mau cari kayu bakar yang banyak sekali.
" Parmen Nyeletuk' gimana kalu kita berlomba ngumpulkan kayu bakar? yang menang tidak usah mengangkat kayu bakar, gimana teman2?
" Oke setubuh...eh setuju Men, Paidi berkata...
" Paijo , oke kalo gitu kita mulai sekarang...( bersambung )